Ketika aku harus kembali ke kota baja tempat dimana aku
menuntut ilmu, tak pernah ada perasaan senang ataupun rindu happy bahagia.
.atau betah disana
Bukan karena aku tidak menyukai kotanya yang panas dan padat
bukan karena aku tidak menyukai kampusku tapi karena
lingkungan dimana aku berada, memori-memori didalamnya, termasuk orang-orang yang ada
Sedikitpun aku tidak merasa rindu akan kamar kostanku selama
aku berlibur. .
aku malah rasanya tidak ingin kembali. .bawaannya
pengen cepet weekend atau pengen cepet lulus dan gak kembali lagi kesana
aku merasa lebih nyaman di rumah
yaa aku tidak begitu menyukai keadaan sekitarku yang hanya
membuatku jadi orang bodoh membuatku kecewa sama semuanya mulai dari laki-laki
yang aku cintai hingga kawan-kawanku sendiri
aku tipe orang yang kalo udah sakit hati sama sikap
seseorang, aku bakalan sulit ngelupain apa yg dia buat dan aku bakalan sedikit
mengurangi percakapanku sama orang itu. .bahkan dia berbuat baik sekalipun,
akan tetap terkesan jelek dimataku. .sampai dia benar-benar menyadari
kesalahannya sendiri dan meminta maaf
dan ketika aku sudah tidak menyukai orang maka rasa respect
aku sama orang itu gak lagi ada mau dia itu orang yang lebih tua dari aku
ataupun sebaya atau bahkan lebih muda dari aku. .
Mungkin aku terkesan seperti lakon antagonis
Tapi aku seperti ini karena mereka lah yg membuatku tidak
nyaman. .
sedikit ada kesan traumatic akan kekecewaan
Seperti tak dianggap keberadaanku ini dihadapan mereka
Salahkah caraku yang seperti ini ?? kebencian yang seperti
ini ?? benci pada keadaan, benci akan diri sendiri yang gak bisa mandiri yang
selalu bergantung kepada orang lain dan ketika mereka meninggalkanku
menjatuhkanku aku gak bisa bangun kembali. .